Ogan Ilir, Gatra.com - Pesta demokrasi Pilkada serentak yang bakal digelar pada 27 November 2024 mendatang berpotensi memunculkan calon tunggal di Kabupaten Ogan Ilir, Sumatera Selatan (Sumsel).
Dimana Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar berpeluang melawan kotak kosong. Alasannya, sejauh ini belum ada satupun bakal calon bupati baik diusung partai politik (parpol) maupun independen yang menyatakan siap maju.
Dari informasi yang beredar, satu nama yang dikabarkan menjadi rival Panca ialah Ketua DPC PDI Perjuangan (PDIP) Ogan Ilir, Wahyudi Maruwan. Hanya saja Wahyudi baru mengambil formulir pendaftaran bakal calon bupati di PDIP dan belum mengambil formulir pendaftaran bacabup di parpol lain.
Hanya saja, harapan tersebut tipis mengingat PDIP tak bisa bisa mendorong kadernya maju langsung karena hanya meraih enam kursi pada Pileg 2024. Sedangkan untuk maju Pilkada lewat jalur parpol, minimal mendapatkan delapan kursi atau 20 persen dari total 40 kursi legislatif di Ogan Ilir.
Saat ditanya bagaimana responnya yang berpeluang melawan kotak kosong, Panca hanya mengatakan kondusifitas wilayah saat Pilkada adalah prioritas utama.
"Saya berharap apabila semua partai mengusung, pastinya Ogan Ilir pada saat Pilkada nanti berlangsung kondusif. Karena biasanya kalau ada lawan dan ada calon lain biasanya agak panas," ujar Panca, Senin (6/5/2024).
Dirinya menegaskan, bukannya tak menginginkan persaingan pada Pilkada Ogan Ilir 2024. Dirinya mengaku siap jika ada lawan yang diusung parpol lain sebagai kontestan Pilkada demi rasa aman dan kondusifitas Bumi Caram Seguguk.
"Karena ini demokrasi tentu ada rival pada Pilkada. Mungkin ada yang tidak puas selama saya memimpin karena saya hanya manusia biasa. Apabila memang tidak puas dengan visi dan misi atau ada yang tidak sejalan, ya dipersilakan untuk maju menjadi bupati ataupun wakil bupati di Ogan Ilir," ungkapnya.
Kemudian dalam kesempatan tersebut Panca juga menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat Ogan Ilir, apabila selama dirinya dan Wakil Bupati Ardani memimpin terdapat kekurangan maupun kesalahan. Karena menurutnya di masa waktu jabatan bupati yang terbatas tersebut masih banyak program yang belum dituntaskan.
"Jika memang masyarakat mempercayai kami lagi, saya dan Pak Ardani di periode kedua ini mohon doa dan dukungan untuk dapat menyelesaikan PR yang belum terlaksana pada saat di periode pertama," tutupnya..